Akibat Hukum Kepailitan Induk Perusahaan Terhadap Saham Pada Anak Perusahaan

AbstractBankruptcy is a general confiscation of all assets Bankrupt Debtor whose management and the settlement carried out by Curator under supervision Supervisory Judge as regulated in Law 37/2004. Bankruptcy very likely to be experienced companies, including parent company. The bankruptcy company will affect shares it owns subsidiary. parent's subsidiary have status estate settled based on procedure Article 185 Indonesian Law. All legal cases related must comply with provisions Conflicting norms arise when Articles Association contain blokkering clause which states that if shareholder wishes transfer his shares, he first offer other shareholders Company before offering outsiders. used blockkering clause. Keywords: Bankruptcy; Parent Company; Shares; Blokkering Clause. AbstrakKepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan Debitor Pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam UU 37/2004 tentang Kepailitan PKPU. sangat mungkin dialami perusahaan, tidak terkecuali induk perusahaan. perusahaan akan mempengaruhi saham dimilikinya pada anak Saham milik berstatus sebagai boedel pailit dibereskan berdasarkan prosedur kepailitan Pasal Kepailitan. Segala perkara hukum berkaitan dengan harus tunduk ketentuan Pertentangan norma timbul ketika Anggaran Dasar memuat klausula menyatakan bahwa apabila pemegang hendak mengalihkan sahamnya, wajib menawarkan terlebih dahulu lain ada Perseroan sebelum pihak luar. Menanggapi pertentangan tersebut, merupakan khusus digunakan penyelesaian mengesampingkan blokkering. Kata Kunci: Kepailitan; Induk Perusahaan; Saham; Klausula Blokkering.